Selasa, 28 September 2010

artikel persentasi

NAMA : ARIEF RAHMAN HAKIM

NIM : 2006.79.1.1.339

PRODI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATA KULIAH : METODELOGI PENELITIAN

MASALAH PENELITIAN

Melakukan penelitian pada intinya adalah memecahkan masalah secara ilmiah. Pemikiran ini menggiring kita pada kesimpulan bahwa signifikansi sumbangsih penelitian terhadap pemecahan masalah atau pengembangan ilmu sangat ditentukan oleh fokus masalah penelitian. Masalah pada intinya adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan, antara teori dan praktek, antara visi dan realitas, dan sebagainya.

A. Pengertian Masalah

Masalah adalah setiap kesulitan yang mengerakkan manusia untuk memecahkannya (Marzukki, 2005: 20). Sutrisno Hadi mengidentifikasikan permasalahan sebagai perwujudan “ketiadaan, kelangkaan, ketimpangan, ketertinggalan, kejanggalan, ketidakserasian, kemerosotan dan semacamnya”. Seorang peneliti yang berpengalaman akan mudah menemukan permasalahan dari bidang yang ditekuninya; dan seringkali peneliti tersebut menemukan permasalahan secara “naluriah”; tidak dapat menjelaskan bagaimana cara menemukannya. (http://bahankuliah.wordpress.com/2009/05/14)

B. Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah merupakan jawaban atas pertanyaan “mengapa masalah itu muncul?” artinya, masalah itu muncul akibat adanya rentetan masa lalu, yang telah terjadi, dan yang bakal muncul. Masalah yang diteliti biasanya bersifat ilmiah. Deskripsi latar belakang masalah ini sering kali menggunakan prinsip membandingkan apa yang ada pada permasalahan dan fakta yang terjadi. Dapat pula menggunakan konsep teoritis, isu yang sedang hangat dibicarakan, atau hasil- hasil penelitian sebelumnya.

C. Identifikasi Masalah

Menurut Marzuki (2005: 20-21) ada beberapa sumber yang dapat dikaji untuk menemukan masalah, misalnya:

1. Bacaan

Terutama laporan hasil penelitian yang mencantumkan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut, karena tidak pernah ada penelitian yang tuntas.

2. Seminar, diskusi, atau penemuan ilmiah lain

Dengan mengikuti seminar atau diskusi terdapat kemungkinan munculnya masalah-masalah yang perlu penggarapan melalui penelitian.

3. Pernyataan pemegang otoritas

4. Pengamatan sepintas

Perjalanan atau peninjauan ke suatu tempat dapat menimbulkan ide untuk melakukan penelitian, misalnya

5. Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi seseorang dapat pula menjadi sumber masalah baik yang berhubungan dengan kehidupan pribadinya maupun yang berkaitan dengan kehidupan profesinya.

6. Perasaan intuitif

Timbul dari konsolidasi atau pengendapan berbagai informasi pada saat orang sedang istirahat atau bangun tidur.Sedangkan menurut Stonner (Sugiono, 2009: 52-54) ada empat sumber masalah, yaitu:

1. Terdapat penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan

2. Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan

3. Ada pengaduan. Dalam suatu organisasi sekolah yang tadinya tenang tidak ada masalah, ternyata setelah ada pihak tertentu yang mengadukan produk maupun layanan yang diberikan, maka timbul masalah dalam organisasi itu.

4. Ada kompetisi. Adanya kompetisi dapat menimbulkan masalah besar, bila tidak dimanfaatkan untuk kerja sama.

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Jika masalah itu merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Walaupun begitu terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.

Perumusan masalah dinyatakan (1) dalam bentuk kalimat tanya, (2) secara padat dan jelas, (3) memungkinkan pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan yang terkandung dalam perumusan masalah. Selanjutnya rumusan masalah ini dijabarkan dalam tujuan penelitian dan diteruskan dengan pengajuan hipotesis penelitian. Terdapat bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian, yaitu:

a. Rumusan Masalah Deskriptif. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain. Contoh: Seberapa baik kinerja Departemen Pendidikan Nasional?

b. Rumusan Masalah Komparatif. Rumusan komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda. Contoh: Adakah perbedaan disiplin kerja guru antara sekolah di Kota dan di Desa? (satu variabel dua sampel)

c. Rumusan Masalah Asosiatif. Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu: hubungan simetris, hubungan kausal, dan interaktif/reciprocal/timbal balik.

1) Hubungan simetris yaitu suatu hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersama. Jadi bukan hubungan kausan atau interaktif. Contoh: Adakah hubungan antara jumlah payung yang terjual dengan jumlah murid sekolah?

2) Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi). Contoh: Seberapa besar pengaruh tata ruang kelas terhadap efisiensi pembelajaran di SMA?

Hubungan interaktif/resiprocal/timbal balik yaitu hubungan yang saling mempengaruhi. Di sini tidak diketahui mana variabel independen dan dependen. Contoh: Hubungan antara motivasi dan prestasi belajar anak SD di Kecamatan Sami. Di sini dapat dinyatakan motivasi mempengaruhi prestasi tetapi juga prestasi dapat mempengaruhi motivasi

Perumusan masalah dan pertanyaan penelitian sering dikacaukan. Perumusan masalah dapat dalam bentuk pertanyaan dan dapat pula dalam bentuk pernyataan. Sebaliknya, pertanyaan penelitian atau problematika penelitian selalu dalam bentuk pertanyaan atau pertanyaan- pertanyaan. Titik tekanan problem statement adalah apa masalah penelitian itu, sedangkan titik tekan pertanyaan penelitian lebih teknis sifatnya, yaitu mengacu pada tujuan, asumsi, hipotesis, dan bahkan instrumen secara sangat spesifik[1].

Dalam rangka merumuskan masalah penelitian, langkah-langkah yang sepatutnya ditempuh adalah sebagai berikut:

1. mengenali keberadaan masalah.

2. menganalisi variabel.

3. mengidentifikasikan variabel.

4. membuat rumusan masalah.

E. Pemaparan Permasalahan

Pemaparan masalah atau dengan istilah lain “Statement of the Problem” perlu memuat[2]:

1. Pembicaraan tentang problem umum di sekitar topik

2. Hasil- hasil penyelidikan dari literatur maupun lapangan yang masih relevan dengan pokok permasalahannya.

3. Pembatasan dan pendefinisian masalah

4. Statemen tentang tujuan penyelidikan serta nilainya secara umum.


DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung : CV. Pustaka

Setia

Hadi Amirul dan Haryono.1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung : Pustaka

Setia

Margono. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta



[1] Prof. Dr. Sudarwan Danim, 2002, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung : CV. Pustaka Setia,hal :

89

[2] Drs. Amirul Hadi dan Drs.H. haryono,1998, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung :

Pustaka Setia, hal : 115

Sabtu, 05 Juni 2010

israel, i hate u

Dengan membusungkan dada,
Dada yang merah menyala
Dengan mengepalkan tangan kanannya,
Tangan yang merah menyala
Ia teriakan sebuah tantangan,
Tantangan yang merah menyala
Kepada seluruh tentara Israel yang durjana
Ayo, tembakan seluruh peluru kalian
Pada dadaku dan dada seluruh anak Palestina
Maka kalian akan kalah bersama keputus asaan
Dan kami akan menang bersama keyakinan!


Ketika seorang ibu Palestina melahirkan anaknya
Ia lantunkan suara adzan di telinga kanannya
Dan pangggilan qamat di telinga kirinya
Lantas ia tanamkan sebuah pesan suci dalam hatinya

Anakku, ayo sebut nama Allah,
Cepatlah bangkit, ambillah surgamu, ambillah mahkotamu
Yang dirampas ular bersisik bintang setan bernama Israel durhaka.
Anakku, Ular itu menjijikkan ibumu,
Ular itu menjijikkan seluruh umat manusia
Ular itu meresahkan dunia
Cepat bunuh dia, rajam dia dengan batu-batu neraka.

"Anakku, ayo sebut nama Allah,
Cepatlah bangkit, ambil batu-batu itu
rebutlahlah surgamu, rebutlah mahkotamu
Jangan ragu!!
Jika kau mundur setapak saja
Melawan Israel durjana
Yang telah berabad-abad menjadi musuh Tuhanmu,
Menjadi musuh nabimu,
Menjadi musuh ibumu,
Menjadi musuh ayahmu,
Dan menjadi musuh saudara-saudaramu seluruh umat manusia
Jangan kau sebut aku ini ibumu."

Seketika itu satu juta pahlawan Palestina tercipta
Dengan keberanian luar biasa
Dengan dada merah menyala
Bergerak bersama-sama
Bersenjata batu-batu neraka
Siap melumat Israel durjana sejadi-jadinya
Tanpa sisa.


Cara Orang Palestina Berbuka Puasa

Orang-orang Islam sedunia berbuka puasa
Dengan kurma dan makanan yang lezat lainnya
Tapi orang-orang Palestina berbuka puasa
Dengan batu-batu dan luka-luka yang menganga.


Cara Orang Palestina Berhari Raya

Tiap hari orang Palestina berhari raya
Merayakan gugurnya pahlawan mereka
Bunga-bunga surga
Menemani hari-hari mereka


Batalyon Izzuddin El Qassam

Menjiwai ajaran Muhammad
Mewarisi kejantanan Shalahuddin
Memperjuangkan kemerdekaan negeri
Mengumadangkan perdamainan sejati
Tanpa penindasan,
tanpa penjajahan,
tanpa pengusiran,
tanpa penyerobotan tanah air orang lain,
tanpa pemerkosaan,
tanpa teror,
tanpa kepengecutan

Tak pernah menyerah pada musuh
Tak pernah takut pada kematian
Satu lawan satu kalau berani
Atau terserah, kalian Israel, pasti kami hancurkan !
Mati satu tumbuh seribu
Inilah batalyon pilihan
Kebanggaan rakyat Palestina
Yang terus bergerilya, melawan penjajahan
Mengharap kerelaan Tuhan

Kamis, 28 Mei 2009

rabieswati

PENYAKIT YG SERING DI DERITA CEWE’
Nangisuitis:

Akibat terlalu sensitif. Gejalanya bibir cemberut,mata kedip-kedip.
Efek sampingnya mata bengkak, saputangan banjir, hidung meler,
bawaannya ngurung diri atau terkena penyakit Curhatitis A. Penyakit
ini bisa diobati dengan obat Tegaridol, OBH (Obat Berhati Hamba).

Curhatitis B:

Bawaanya pengen nyerocos, Efek samping rahasia orang bisa bocor,
terkena Nangisuitis,Penyakit ini bisa diarahkan positif jika ia
bercuhatitisnya ke orang yang tepat, apalagi sama Tuhan.

Shooping Syndrome:

Gejalanya pengen jalan mulu, mata melotot,
Efek sampingnya lidah ngiler, mulut nganga, dompet jadi tipis. Jika
sudah masuk stadium 4(parah banget) dompet cowoknya ikut tipis. Coba
minum hematcold atau tablet PD (Pengendalian Diri).

Cerewetisme:

Lebih parah dari Curhatitis B, tidak mengandung titik koma.
Efek samping muncrat, telinga tetangga budek, dada cowoknya bisa jadi
lebih halus karena sering mengelus. Lebih cepat makan pil dengar dan
minum tablet bicara lebih diperlambat.

Lamanian Dandanitos:

Pengennya diem depan cermin. Tangan kiri gatel-gatel pengen pegang
sisir, tangan kanan kram-kram pengen teplok-teplok pipi pake bedak.
Efek samping: menor, telat, cowoknya berkarat, gak kebagean makanan.
Minum segera Sari Bawak (Bagi Waktu) dan Taperi (tambah percaya diri).
Buat cowok minum Toleransikipil 230 sendok sehari sesudah dan sebelum
mandi.

Cemburunotomy:

Gejala muka lonjong, tangan mengepal, ali menukik. Coba cegah dengan
obat sirup prasangka baik tiga sendok sehari, Pil pengertian dan
tablet selidiki dahulu.

Ngambekilation:

Gejala hampir sama dengan Cemburubotomy. Minum Sabaron dan
Bersyukurinis.

Rabu, 20 Mei 2009

jadwal haul

JADWAL PERINGATAN HAUL HABAIB SEJAWA

1.


Habib Hadi Bin Abdullah Al-Haddar

Minggu, 1 Muharram

Lateng Banyuwangi

2.


Fakhrul Wujud Syekh Abubakar Bin Syalim

Muharram

Cidodol Jakarta Selatan

3.


Habib Abubakar Bin Husein Assegaf

27 Muharram

Bangil Pasuruan

4.


Habib Husein Bin Hadi Al-Hamid

12 Shafar

Brani Probolinggo

5.


Habib Abdullah Bin Ali Al-Haddad

27 Shafar

Bangil Pasuruan

6.


Habib Hasan Bin Muhammad Al-Hadad

Shafar Minggu Terakhir

Kota, Jakarta Utara

7.


Do’a Tolak Bala dan Maulid di Pon-Pes Darul Hadist Alfagihiyah

Shafar Rabu Terakhir

Alun-alun Malang

8.


Habib Abdul Qadir Bib Alwi Assegaf

Rabiul Awal, Minggu Pertama

Tuban

9.


Maulid di Makam Habib Ahmad Al-Haddad

Rabiul Awal Minggu Pertama Sore

Habib Kuncung Kalibata

10.


Habib Ali Bin Husein Al-Atthas

Rabiul Awal, Selasa Terakhir

Buluh Condet Jakarta

11.


Habib Abdullah Bin Muchsin Al-Atthas. (Selasa malem Maulid, Rabu pagi Haul )

Rabiul Awal Rabu Terakhir

Empang bogor

12.


Maulid di Habib Abubakar Assegaf

Rabiul Awal Jum’at Pertama

Gresik

13.


Maulid di Habib Muhammad Al-Aydrus

Rabiul Awal Jum’at Pertama

Ketapang Kecil Surabaya

14.


Habib Ali Bin Abdulrahman Al-Habsyi (Rabu sore Ziarah, Kamis sore maulid)

Rabiul Awal Rabu Terakhir

Kwitang Jakarta Pusat

15.


Maulid di Darul Aitam

Rabiul Awal Jumat Pagi

Tanah Abang Jakarta

16.


Habib Muchsin Bid Muhammad Al-Atthas (Haul & Maulid)

Rabiul Awal Sabtu Pagi

Alhawi Condet Jakarta

17.


Maulid di Habib Ahmad Al-Atthas

15 Malam Rabiul Awal

Pekalongan

18.


Habib Salim Bin Ahmad Bin Zindan

Rabiul Awal Senin Sore

Otista Jakarta Timur

19.


Maulid di Habib Abdulrahman Assegaf

Rabiul Awal Minggu Pagi

Al Busro Citayam

20.


Habib Ali Bin Muhammad Al-Habsyi (Simthuduror)

20 Rabiul Tsani

Gurawan Solo

21.


Habib Muhammad Bin Idrul Al-Habsyi

22 Rabiul Tsani

Ampel Surabaya

22.


Habib Muhammad Bib Ahmad Al-Muhdhor

22 Rabiul Tsani

Ampel Surabaya

23.


Habib Abubakar Bin Syofi Al-Habsyi

22 Rabiul Tsani

Ampel Surabaya

24.


Habib Idrus Bin Abubakar Al-Habsyi

22 Rabiul Tsani

Ampel Surabaya

25.


Habib Umar Bin Abdulrahman Al-Atthas

23 Rabiul Tsani

Petamburan Jakarta

26.


Habib Alwi Bin Salim Al-Aydrus

23 Rabiul Tsani

Tanjung Malang

27.


Habib Umar Bin Hud Al-Atthas

29 Rabiul Tsani

Cipayung Jawa Barat

28.


Habib Muhammad Bin Husein Al-Aydrus

Jumadil Awal Kamis Terakhir

Ketapang Kecil Surabaya

29.


Habib Ahmad Bin Abdullah Al-Aydrus

Jumadil Akhir Minggu Pertama

Benhil Jakarta Pusat

30.


Habib Husein Bin Muhammad Al-Haddad

Jumadil Akhir Sabtu Ketiga

Ampel Surabaya

31.


Habib Ja’far Bin Syekhon Assegaf

Jumadil Akhir Minggu Ketiga

Masjid Jami’ Pasuruan

32.


Habib Abdul Qodir Bin Ahmad Bilfaqih

Jumadil Akhir Minggu Terakhir

Alun-alun Malang

33.


Habib Abdullah Bin Abdul Qodir Bilfaqih

Jumadil Akhir Minggu Terakhir

Alun-alun Malang

34.


Habib Muhammad Bin Thohir Ba’bud

Rajab Minggu Pertama

Ds.Paleng Ploso Kediri

35.


Khataman Bukhari di Habib Ahmad Al-Atthas

12 Rajab

Pekalongan

36.


Khataman Bukhari di Masjid Al-Hawi

26-27 Rajab

Condet Cililitan Jakarta

37.


Khataman Bukhari di Habib Abubakar Assegaf

Rajab Jum’at Terakhir

Grasik Surabaya

38.


Habib Syeh Bin Salim Al-Atthas

27 Rajab

Tipar Sukabumi

39.


Habib Muhdor Bin Muhammad Al-Muhdor

29 Rajab

Bondowoso

40.


Habib Balawi, Al-Syathiri, Al-Qudsi

10 Sya’ban

Kp.Bandan Jakarta Utara

41.


Habib Ahmad Bin Tholib Al-Atthas

14 Sya’ban

Pekalongan

42.


Habib Muhammad Bin Thohir Al-Haddad

15 Sya’ban

Tegal

43.


Habib Muhammad Bin Abdulrahman Assegaf

16 Pagi Sya’ban

Indramayu Jawa Barat

44.


Habib Ali Bin Abdulrahman Al-Habsyi (Ziarah dimakam Habib Ali, Besoknya Haul)

Sya’ban Sabtu Ketiga

Kwitang Jakarta Pusat

45.


Habib Salim Bin Thoha Al-Haddad

Sya’ban Jum’at Terakhir

Damai Kalibata

46.


Habib Ahmad Bin Alwi Al-Haddad

Sya’ban Minggu terakhir

Rawajati Kalibata

47.


Habib Syech Bin Ahmad Bafaqih

Syawal Kamis Kedua

Boto Putih Surabaya

48.


Habib Umar Bin Ja’far Assegaf

5 Syawal

Cibeduk Tapos Jawa Barat

49.


Habib Sholeh Bin Muchin Al-Hamid

Syawal Minggu Kedua

Tanggul Jember

50.


Habib Ahmad Bin Ali Bafaqih

Syawal Sabtu Terakhir

Ds. Tempel Yogyakarta

51.


Habib Husein Bib Abubakar Al-Aydrus

Syawal Minggu Terakhir

Luarbatang Jakarta Utara

52.


Majlis Burdah Habib Muhammad Al-Aydrus

Syawal Kamis Kedua

Ketapang Kecil Surabaya

53.


Habib Alwi Bin Muhammad Assegaf

10 Dzulhijah

Gresik Kota Surabaya

54.


Habib Abubakar Bin Muhammad Assegaf

17 Dzulhijah

Masjid Jami’ Gresik

55.


Habib Harun Bin Abdullah Baharun

17 Dzulhijah

Sumur Songo Gresik

wahai para pecinta ulama, mari kita ikuti jejak salafushshalih!!!!